1 min read

Webinar Bedah Buku

“MERAWAT KEHIDUPAN: 100 TAHUN RUMAH SAKIT HUSADA (JANG SENG IE)”

Karya Dr. Ravando

Dr. Ravando adalah sejarawan, peneliti buku yang memiliki ketertarikan pada sejarah etnis Tionghoa terutama berkaitan tentang: dunia kesehatan, revolusi Indonesia, hingga olahraga. Berdasarkan berita yang diunggah oleh www.listennotes.com, penulis telah menerbitkan tiga buku yaitu “Dr. Oen: Pejuang dan Pengayom Rakyat Kecil” (2017), “Puji Widhi Bhakti Pertiwi: 90 Tahun Rumah Sakit Panti Nirmala (Tiong Hwa Ie Sia), Sejarah, Peranan, dan Perjuangan” (2019), dan “Perang Melawan Influenza: Pandemi Flu Spanyol di Indonesia Masa Kolonial, 1918-1919” yang terbit pada 2020.

Pada awal 2025 ini, penulis baru saja melahirkan karyanya kembali mengenai dunia kesehatan di Indonesia, khususnya pada sejarah berdirinya rumah sakit. Berdasarkan artikel dari Kompas Institute, Jakarta, pada Rabu, 19 Februari 2025, telah menyoroti peluncuran buku “Merawat Kehidupan: 100 Tahun Rumah Sakit Husada (Jang Seng Ie)” karya Dr. Ravando. Buku ini mengisahkan perjalanan 100 tahun Rumah Sakit Husada yang ada di Jakarta Pusat. Lebih dari seabad, RS Husada telah menjadi institusi kesehatan yang berperan penting dalam perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia, dengan semangat inklusivitas sejak awal pendiriannya. RS ini menjadi pelopor rumah sakit yang tidak memandang kelas dan status sosial. Rumah Sakit Husada baru saja merayakan satu abad keberadaannya, menandai perannya dalam perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia dengan semangat inklusivitas sejak didirikan oleh dr. Kwa Tjoan Sioe pada 1924 dengan nama Jang Seng Ie (JSI).

Peluncuran buku “Merawat Kehidupan: 100 Tahun Rumah Sakit Husada (Jang Seng Ie)” karya Dr. Ravando menyoroti perjalanan sejarah RS Husada dan kontribusi penting para dokter keturunan Tionghoa sejak abad ke-19 dalam menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat tanpa memandang status sosial. RS Husada, hingga kini, terus berkembang dan berupaya mempertahankan semangat serta tujuan dari para pendahulunya.

Webinar ini bertujuan untuk membahas lebih dalam mengenai sejarah RS Husada, nilai-nilai inklusivitas yang mendasari berdirinya, serta kontribusinya dalam pelayanan kesehatan di Indonesia, terutama bagi masyarakat keturunan Tionghoa dan Bumiputera. Webinar ini juga akan membahas peran penting etnis Tionghoa dalam bidang kedokteran dan kesehatan di Indonesia. Selain itu, webinar ini juga diharapkan sebagai langkah baru untuk memperkenalkan buku “Merawat Kehidupan” karya Dr. Ravando kepada pembaca serta menambah wawasan bagi para peserta yang hadir dalam kegiatan ini.

Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada pada Tahun 2025 akan menyelenggarakan Webinar Bedah Buku dengan tema judul “Merawat Kehidupan: 100 Tahun Rumah Sakit Husada (Jang Seng Ie)” Karya Ravando

Tujuan dari program webinar bedah buku “Merawat Kehidupan: 100 Tahun Rumah Sakit Husada (Jang Seng Ie)” Karya Dr. Ravando yang diselenggarakan oleh Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada diantaranya:

  1. Mengenalkan buku “Merawat Kehidupan: 100 Tahun Rumah Sakit Husada (Jang Seng Ie)” kepada masyarakat luas.
  2. Membahas sejarah dan perkembangan RS Husada dari masa ke masa.
  3. Menganalisis nilai-nilai inklusivitas yang mendasari berdirinya RS Husada.
  4. Menyoroti kontribusi RS Husada dalam pelayanan kesehatan inklusif di Indonesia.

Menginspirasi institusi kesehatan lain untuk mengadopsi nilai-nilai inklusivitas dalam pelayanan.

Webinar ini diharapkan dapat melibatkan pemangku kepentingan dari pengambil keputusan, akademisi, penyedia layanan kesehatan, peneliti, pemerhati dan masyarakat secara luas. Sehingga target pemangku kepentingan yang akan dilibatkan sebagai pembicara dan/atau peserta sebagai berikut:

  1. Akademisi dan peneliti sejarah kesehatan
  2. Praktisi kesehatan (dokter, perawat, tenaga medis lainnya)
  3. Mahasiswa kedokteran dan kesehatan
  4. Pemerhati sejarah dan budaya Tionghoa
  5. Masyarakat Umum dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang tertarik dengan sejarah kesehatan Indonesia
  6. Mahasiswa yang berminat

Forum diskusi diselenggarakan pada:

Hari, tanggal           : Jumat, 11 April 2025

Pukul                         : 13.00 - 15.00 WIB

Zoom meeting         : http://ugm.id/WebinarBedahBuku

Meeting ID               : 997 2216 1823

Passcode                   : 137855

Streaming                 : Departemen Sejarah UGM

Website                     : https://sejarahkesehatan.net/

Waktu (WIB) Agenda Penanggungjawab
13.00 - 13.05 Pembukaan MC
VIDEO
13.05 - 13.10 Sambutan Dr. Abdul Wahid, M.Hum., M.Phil; (Ketua Departemen Sejarah FIB UGM)
VIDEO
13.10 – 13.15 Sambutan Soegianto Nagaria (Ketua Perkumpulan RS Husada)
VIDEO
13.15 - 13.25 Pengantar Diskusi Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D. (Guru Besar, Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, FK-KMK UGM)
VIDEO
13.25 - 13.55 “Merawat Kehidupan: 100 Tahun Rumah Sakit Husada (Jang Seng Ie)” Dr. Ravando (John Legge Fellow Monash University dan Departemen Sejarah FIB UGM)
VIDEO  MATERI
13.55 - 14.25 Pembahas Baha’Uddin, S.S., M.Hum (Dosen Sejarah, Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya UGM) 
VIDEO  MATERI
14.25 - 14.55 Pembahasan dan Diskusi Moderator
VIDEO
14.55 - 15.00 Penutup MC

Reportase Webinar Bedah Buku

“MERAWAT KEHIDUPAN: 100 TAHUN RUMAH SAKIT HUSADA (JANG SENG IE)” Karya Dr. Ravando

Jumat, 11 April 2025, pukul 13.00 -15.00 WIB

PKMK-Yogyakarta.  Departemen Sejarah FIB UGM bekerjasama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM menyelenggarakan Webinar Bedah Buku pada Jumat (11/4/2025) dengan tema “MERAWAT KEHIDUPAN: 100 TAHUN RUMAH SAKIT HUSADA (JANG SENG IE)” karya Dr. Ravando. Acara ini membahas perjalanan 100 tahun Rumah Sakit Husada yang ada di Jakarta Pusat yang telah menjadi institusi kesehatan yang berperan penting dalam perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia, dengan semangat inklusivitas sejak didirikan oleh dr. Kwa Tjoan Sioe pada 1924 dengan nama Jang Seng Ie (JSI).

Sambutan pertama disampaikan oleh Dr. Abdul Wahid, M.Hum., M.Phil selaku Ketua Departemen Sejarah FIB UGM. Pihaknya menyampaikan kolaborasi dari dua disipliner berupa dialog antar disiplin-ilmu salah satunya melalui sejarah kebijakan kesehatan. Dalam hal ini, PKMK dan Departemen Sejarah FIB UGM telah banyak menerbitkan hasil kerjasama salah satunya baru saja mengembangkan penelitian sejarah kebijakan kesehatan bersama dengan Departemen Kesehatan. Berbicara mengenai sejarah rumah sakit, berdasarkan sudut pandang ilmu sejarah hal ini menjadi kajian penting yang berada dalam sub kajian dari Sejarah Kesehatan. Sejarah Rumah Sakit tidak hanya sebatas membahas mengenai sejarah kesehatan semata melainkan juga unsur-unsur lain yang mempengaruhi berdirinya dan lahirnya rumah sakit di tengah-tengah masyarakat. Sehingga, tujuan dari kolaborasi yang dikembangkan oleh PKMK FK-KMK UGM bersama dengan Departemen Sejarah FIB UGM untuk mengembangkan kajian ini menjadi sesuatu yang penting, terutama dalam perkembangan  kesehatan di Indonesia. Karya Dr. Ravando mengenai Rumah Sakit Husada ini dapat menunjukkan adanya sejarah panjang dalam perkembangan rumah sakit ini ditengah-tengah pelayanan kesehatan di Indonesia sejak awal pendiriannya. Abdul juga menyampaikan tujuan dan keinginan yang besar dari kolaborasi antara PKMK FK-KMK UGM melalui Prof. Laksono dengan Departemen Sejarah FIB UGM untuk dapat mengembangkan kajian sejarah rumah sakit yang serupa kepada rumah sakit - rumah sakit lainnya di Indonesia.

Soegianto NagariaSelanjutnya, perwakilan dari Rumah Sakit Husada menyampaikan sambutannya melalui Soegianto Nagaria, selaku Ketua Dewan Pengurus Perkumpulan Husada. Soegianto menyampaikan bahwa buku ini bukan hanya kumpulan kisah masa lalu saja tetapi merupakan potret dari dedikasi, ketulusan dan kerja keras yang diwariskan oleh dr. Kwa dan para pengurus lainnya sejak perkumpulan ini dibentuk dengan nama “Jang Seng Ie” pada 1924 lalu. Sebagai rumah sakit yang lahir dari komunitas dan dikembangkan oleh solidaritas masyarakat Tionghoa. RS Husada selalu berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan kepada siapapun terutama bagi mereka yang kurang mampu, dan sudah menjadi nafas yang diwariskan oleh para pendiri RS Husada. Nagaria menyampaikan bahwa 100 tahun berdiri RS Husada tidaklah mudah, tetapi dengan semangat dan inovasi dari generasi penerus menjadi langkah serta nafas baru untuk terus mengembangkan RS Husada ini. Harapan Soegianto, semoga adanya diskusi ini, dapat lebih mengenang RS Husada bukan hanya dari sejarah panjang dari pendiriannya saja tetapi juga dari kualitas medis, komitmen sosial yang terus terjaga sampai saat ini.  

Pada pengantar diskusi yang disampaikan oleh Prof. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D., sebagai seseorang yang bukan berasal dari “sejarah”, namun sosok yang memiliki keterkaitan dengan sejarah dan mencintai sejarah. Selain itu, Laksono dalam pengantarnya menyampaikan pesan yang dikutip dari Stephen Ambrose yaitu “The past is a source of knowledge, and the future is a source of hope”, Laksono menyampaikan bahwa masa lalu sebagai sumber pengetahuan, masa depan sebagai sumber harapan. Dalam pengantar ini, Laksono menyampaikan beberapa bagian yang menarik dalam buku ini seperti pada halaman  308. Pada halaman ini, menampilkan lukisan bangunan yang modern untuk tahun itu, dimana ini adalah gedung utama Husada. Laksono menambahkan, bahwa pihaknya tidak bisa membayangkan buku ini membahas bangunan yang sudah berdiri 100 tahun yang lalu saja, arsitekturnya seperti gedung kelas atas untuk orang-orang berduit di kalangan itu. Laksono juga menyampaikan harapan kepada penulis dan perkumpulan Husada, untuk membuat inovasi lain mengenai promosi buku dengan video pendek yang menggambarkan buku. Dengan tujuan untuk dapat menarik minat anak muda lebih tertarik membaca buku.

Memasuki, pemaparan bedah buku “Merawat Kehidupan: 100 Tahun Rumah Sakit Husada (Jang Seng Ie)”, yang disampaikan langsung oleh penulis. Ravando menceritakan bahwa dalam buku ini, dipaparkan mengenai motivasi dr. Kwa Tjoan Sioe sebagai tokoh pendiri untuk mendirikan sebuah instansi pelayanan kesehatan terutama bagi ibu dan anak dan masyarakat kurang mampu, terutama dari golongan Tionghoa. Adapun disampaikan juga makna dari “Jang Seng Ie” itu berdiri dimulai dari Motto saat didirikan, fokus pendirian rumah sakit ini yaitu untuk menyediakan poliklinik gratis untuk masyarakat tidak mampu, serta beberapa capaian dari Rumah Sakit Husada seperti penelitian yang dilakukan. Ravando berharap dengan adanya buku ini, Jang Seng Ie tidak hanya dikenal sebagai rumah sakit semata tetapi juga ada nilai perjuangan dalam pendirianya dan warisan-warisan baik yang diteruskan dari generasi ke generasi.

Baha’uddin

Sesi ini ditutup dengan pembahasan yang disampaikan oleh Baha’uddin yang menyampaikan bahwa berdirinya Rumah Sakit Husada atau Jang Seng Ie ini serupa dengan rumah sakit - rumah sakit swasta pada saat itu. Rumah sakit swasta pada masa kolonial memiliki kesamaan dalam nama dan misi sebagai lembaga penolong masyarakat, contohnya RS Petronella (RS Dokter Pitulungan), RS PKO Muhammadiyah (Penolong Kesengsaraan Umum), dan RS Jang Seng Ie (Rumah Penolong Kehidupan). Unsur filantropi, penggalangan dana, dan awal pendirian dari poliklinik menjadi ciri khas RS swasta masa kolonial. Buku “Merawat Kehidupan: 100 Tahun RS Husada” karya Dr. Ravando, `mengulas perjalanan RS ini secara komprehensif, menggunakan pendekatan kronologis-tematis untuk menganalisis dinamika pendirian, perkembangan, dan adaptasi selama empat periode penting: masa kolonial, pendudukan Jepang dan Revolusi, Orde Baru, serta Reformasi. Prinsip “challenge and response” menjadi kunci keberlanjutan RS Husada, yang tetap berorientasi non-profit di tengah komersialisasi sektor kesehatan. Nilai kemanusiaan, solidaritas, dan empati menjadi roh utama pelayanan RS Husada hingga kini.

link informasi selengkapnya bisa di klik pada laman berikut

https://sejarahkesehatan.net/webinar-bedah-buku-merawat-kehidupan-100-tahun-rumah-sakit-husada-jang-seng-ie-karya-dr-ravando/ 

Reporter:
Aulia Putri Hijriyah, S.Sej.,
Galen Sousan Amory, S. Sej.,